Pada 2015, Astra Honda Racing Team memulai perjalanan di FIM CEV Repsol bersama Dimas Ekky Pratama yang membalap untuk Astra Honda Team Asia. Saat itu Dimas turun di kelas Moto2 European Championship.
Pada musim 2016, Dimas kembali turun di ajang FIM CEV Repsol, namun kali ini ia ditemani Andi Farid Izdihar, yang mengawali aksi tim di kelas Moto3 Junior World Championship.
Hasil luar biasa tim dicatatkan oleh Dimas saat bersaing di musim 2017, ketika ia dapat finis di posisi ketiga pada balapan kedua musim tersebut di Barcelona. Pada musim berikutnya, Dimas kembali meraih podium di Albacete dan menutup musim dengan berada di peringkat keenam klasemen Moto2, dua hasil terbaik sejauh ini di kompetisi tersebut.
Memasuki musim balap 2018, Gerry Salim datang dan berjuang dalam persaingan kejuaraan balap junior ini. Kemudian di musim 2019, Mario Suryo Aji menyusul Gerry dan Andi. Musim tersebut AHRT memiliki tiga pebalap di kejuaraan ini. Mario membalap bersama tim selama tiga musim. Pada 2020 dan 2021, dia menjadi satu-satunya pebalap Indonesia di ajang ini. Capaian Mario di kejuaraan ini berhasil finis dua kali pada posisi keempat di Estoril, dimana salah satunya ia raih saat melakukan debutnya di kelas ini. Selain itu, Mario menjadi pebalap pertama dan satu-satunya sejauh ini dari tim yang berhasil meraih pole position, di Barcelona.
Memasuki musim 2022, nama kompetisi berubah menjadi FIM JuniorGP, Mario pindah ke Moto3 World Championship dan membuka jalan bagi Arbi Aditama. Pada musim perdananya Arbi berhasil finis top 10 di Valencia. Kemajuan Arbi memang sudah diprediksi pada musim 2023, dan pada akhir pekan ketika dia merayakan ulang tahun ke-18, Arbi mencatat hasil spektakuler yakni meraih kemenangan di Catalunya dan berhasil mencatatkan sejarah bagi Astra Honda Racing Team dan Indonesia (16/7).